Agama Masyarakat Keturunan Arab

Agama keturunan arab
Sumber Tertera
Memahami masyarakat keturuanan Arab di Indonesia, perlu menelaah dahulu studi-studi tentang itu yang ditulis Pijnappel (1927), van der Plas (1931) dan van der Kroef (1953). Studi-studi tersebut bersifat holistik-politis tentang hubungan antara orang-orang Arab Timur Tengah dengan masyarakat pribumi dan implikasinya terhadap gerakan pan Islamisme di Indonesia. Hal ini dapat dimaklumi karena kajian itu merupakan pesanan pemerintah kolonial Belanda dalam mengatasi permasalahan Islam dan pribumi, khususnya gerakan pan Islamisme. Kajian tersebut sangat kolonial sentris, yang memandang orang-orang Arab sebagai bahaya laten, karena kedatangan mereka bukan sekedar berdangang tetapi juga membawa misi Islam, sehingga perlu diawasi secara ketat. Walau demikian, hasil penelitian Berg (1886) menunjukkan bahwa harus dibedakan antara orang Arab yang berbahaya dan tidak berbahaya.Orang Arab yang berbahaya dan harus diawasi adalah para pemandu jama'ah haji atau syaikh dan yang sudah berasimilasi dengan pribumi. Sedangkan orang Arab lainnya seperti pedangang asli tidak perlu diawasi karena tidak membahayakan. Sebab, menurutnya, mereka adalah para kapitalis arab yang menguasai perdagangan dan tidak mungkin akan melakukan pemberontakan, karena mereka tidak mau bunuh diri secara fatal.

Penulis adalah dosen Jurusan Sejarah dan Pradaban Islam pada Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Tulisan beliau dapat dibaca pada Jurnal Al-Turas, Vol. 12, No. 2, Mei 2006. Untuk dapat membacanya, anda dapat mengunduhnya pada link repository UIN Jakarta berikut ini.

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates